Nafi` r.a berkata:`bahawa Abdullah bin Umar r.a memberitahu kepadanya bahawa pada zaman Rasululullah s.a.w,Masjid itu dibina daripada batu-batu yang dijemur,atapnya dari dahan kurma serta tiangnya dari batang kurma.(HR:Al-Bukhari).
Di lebarkan selepas peperangan Khaibar sehingga mencapai 2.500 m2.Perluasan in dbuat setelah Saidina Othman r.a mewaqapkan tanah yang dibelinya sekitar Masjid.
Era Sayyidina Abu Bakar r.a;
Tada banyak perubahan,hanya tiang-tiang sahaja diganti.
Era Sayyidina Umar r.a:
Penambahan ruang,pengantian tiang dengan menggunakan kayu(HR Ahmad,Abu Daud),menyediakan ruang untuk aktiviti harian biasa dikanali sebagai Butaiha`(kemudian ruangan ini juga dimasukan sebahagian dari Masjid)
Era Sayyidina Uthman Ibnu Affan r.a:
Memulakan penstrukturan semula Masjid Nabawi,projek ini memakan masa hampir sepuluh bulan dimana penambahan ruang,atap,plaster didinding,serta membina pagar.
Era selepasnya pula berlakulah penambahan demi penambahan,seperti di era Al-Walid Abd Malik(88H)al-Mahdi(161),Quaitbay (886H) ,Sultan Abd Majid-(1260H)Era Keluarga Al-Saud-hingga kini.
(lihat Sejarah Makkah/Madinah edisi Terjemahan Pustaka al-Shafa.m.s 232-257) ,VCD Tausiah al-Masjid al-Nabawi-penerangan Lisan dari Ketua Operasi MN Madinah.
(sila rujuk disini http://www.imtiazahmad.com/:).
Keterangan:
1. Nabi SAW menggunakan tempat ini untuk menemui para utusan yang datang. Beberapa Sahabat terkemuka duduk disekitar beliau selama pertemuan berlangsung.
2. Menjadi tempat berdiri para pengawal Nabi SAW. Matori berkata, “Pintu rumah Aisyah RA berhadapan dengan tiang ini, dan Nabi SAW melalui pintu ini menuju ke Masjid Nabawi.”
3. TIANG TEMPAT TIDUR: Abdullah bin Umar RA bercerita, “Nabi SAW menggunakan tempat ini sebagai tempat tidur beliau selama I’tikaf.
4. TIANG ABU LUBABAH: Tertulis padanya. Seperti disebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir, Nabi SAW bermaksud untuk menghukum bani Quraizzah (sebuah suku Yahudi) atas pengkhianatannya kepada Nabi SAW. Abu Lubabah RA ditunjuk sebagai penengah. Dia secara tidak sengaja membocorkan rahasia Nabi SAW kepada suku Yahudi itu. Abu Lubabah segera menyadari kesalahannya dan mengikat dirinya sendiri pada tiang ini, hingga Allah SWT menerima taubatnya. Setelah tujuh hari, Nabi SAW menerima wahyu mengenai diterimanya taubat Abu Lubabah dan melepaskan ikatanya dengan tangan beliau sendiri. Al Qur’an, Surat Al Anfal, Ayat 27 – 28 diwahyukan untuk meberikan kepada kita sebuah pelajaran. Yakni mengkhianati kepercayaan adalah sebuah kesalahan yang sangat fatal bagi para Sahabat Nabi SAW, sehingga mereka melakukan tindakan yang luar biasa untuk memperbaiki kesalahannya.
5. TIANG AISYAH: Tabrani menyebutkan Aisyah RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Ada tempat yang sangat penting di dalam Masjid Nabawi yang mulia, jika seorang mengetahuinya, mereka akan mengadakan undian untuk mendapatkan kesempatan agar bias shalat di sana”.
Nabi SAW pernah mengimami shalat dari titik ini selama beberapa hari setelah perubahan qiblat dari Masjid Al Aqsa ke Ka’bah di Makkah. Belakangan, beliau selalu mengimami shalat dari titik yang sekarang dikenal sebagai Mihrab Nabawi As Syarif.
6. TIANG MUKHALLAQAH: Jabir RA meriwayatkan seperti disebutkan dalam hadits Buhari, “Nabi SAW bersandar pada sebatang pohon kurma (yang awalnya terletak pada tempat dimana tiang ini berada) ketika melakukan khutbah Jumat, kaum Ansar dengan hormat menawarkan pada Nabi SAW, kami dapat membuat sebuah mimbar untukmu, jika engkau menyetujuinya”.
7. MIHRAB NABAWI: Tidak ada mihrab di dalam Masjid Nabawi selama periode pemerintahan Nabi SAW dan empat Khalifah yang pertama. Pada tahun 91 H, Umar bin Abdul Aziz pertama kali melakukan shalat di sini di dalam sebuah bentuk mihrab. Jika kita berdiri di dalam mihrab ini dan melakukan shalat, tempat sujud kita akan terletak di tempat dimana kaki Nabi SAW berpijak. Dinding tebal mihrab ini menutupi tempat sujud Nabi SAW yang sebenarnya.
8. MIHRAB USTMANI: Khalifah Utsman RA mengimami shalat di tempat ini. Sekarang, Imam Masjid Nabawi juga mengimami shalat di sini. Umar bin Abdul Aziz kemudian membangun sebuah mihrab di sini.
9. MIHRAB HANAFI: Sebelumnya Imam shalat dari empat Mazhab (Hanafi, Syafi’i, Maliki, dan Hambali) mengimami shalat di Masjid Nabawi secarah terpisah pada waktu yang sedikit berbeda dan tempat yang berbeda. Imam Hanafi mengimami shalat pada tempat ini. Namun kini, hanya satu shalat berjamaah yang diselanggarakan di Masjid Nabawi, yang dipimpin oleh Imam dari Mazhab Hambali. Hal ini berlaku sejak kekuasaan dipegang oleh Pemerintahan Saudi.
10. MIHRAB TAHAJUD: Nabi Muhammad SAW melakukan shalat tahajjud di tempat ini.
11. MIMBAR: Seperti disebutkan dalam hadits Bukhari Muslin dan diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda “Antara rumahku dan mimbarku adalah salah satu taman dari taman-taman surga dan mimbarku akan berada di telaga Kautsar pada hari Kiamat”. Berbagai pemerintahan muslim mengirimkan mimbar untuk Masjid Nabawi dari waktu ke waktu. Mimbar yang ada sekarang, dikirim oleh Sultan Murad ke-3 dari Dinasti Usmani pada tahun 998 H.
12. TEMPAT MUAZZIN: Tempat ini, berupa balkon segi empat, terletak di sebelah Utara Mimbar Nabi. Tempat ini selain sebagai tempat adzan juga sebagai tempat shalat muadzin dan untuk menguatkan suara takbir pada shalat lima waktu.
13. PANGGUNG DISEKITAR TEMPAT TAHAJJUD: (tidak ada keterangan – pent.)
14. PANGGUNG TEMPAT PETUGAS KEAMANAN: Jika kita memasuki Masjid Nabawi dari Bab Jibril, panggung ini akan berada di sebelah kanan. Dibangun oleh Sultan Nuruddin Zanki. Panggung ini sebenarnya bukanlah tempat dari Ahlu Suffah, seperti perkiraan banyak peziarah.
15. TEMPAT AHLU SUFFAH: Suffah berarti tempat berteduh. Sahabat Nabi yang miskin dan tidak memiliki rumah, bertimpat tinggal di Suffah. Di sini mereka mendapat pendidikan tentang Islam dan mengamalkannya. Jika kita berjalan dari tiang Aisyah berlawanan dengan arah qiblat, Suffah berada setelah tiang ke-5. Namun setelah Nabi SAW memperluas Masjid pada tahun ketujuh Hijriah, Suffah dipindah sekitar sepuluh meter kea rah Timur, seperti yang tergambar pada denah Masjid Nabawi.
16. BAB (PINTU) BAQI’: Pintu ini berhadapan dengan Bab Salam.
17. BAB (PINTU) JIBRIL: Terletak di bagian Timur, disebut juga Bab Nabi, karena beliau selalu masuk melalui pintu ini. Adapun alasan penyebutan Bab Jibril adalah sebuah riwayat dari Aisyah RA, “Ketika Nabi SAW pulang dari Khandaq, dan meletakkan senjata kemudian mandi, Jibril AS mendatangi Beliau seraya berkata, ‘Engkau meletakkan senjatamu?, demi Allah kita belum (bisa) meletakkan senjata, pergilah menuju mereka’, Nabi SAW berkata, ‘kemanakah?’, Jibril AS menjawab, ‘ke sini’, dia menunjuk Bani Quraizzah. Maka Nabi SAW keluar menuju mereka.
18. BAB (PINTU) NISA: Pintu ini dibuka oleh Umar ibn Khattab tahun 12 H. Beliau mengatakan, “Alangkah baiknya kalau pintu ini dikhususkan untuk wanita”.
19. BIR (SUMUR) HA: Jika kita memasuki Masjid dari bagian paling kiri dari Bab Fahd, sumur ini berlokasi sekitar15 meter ke dalam Masjid dan ditandai dengan 3 lingkaran. Nabi SAW terkadang mendatangi sumur ini dan meminum airnya. Sumur dan taman yang mengelilinginya dimiliki oleh Abu Talhahkemudian dinfaqkan bagi kegunaan umum.
20. BAB (PINTU) SALAM: Umar ibn Khattab RA membuka pintu ini yang terletak di tembok Masjid bagian Barat, ketika dilakukan perbaikan Masjid tahun 12 H. Dinamakan Bab as Salam karena letaknya sejajar dengan tempat penghormatan berupa salam kepada jasad Rasulullah SAW.
21. RUMAH ABU BAKAR RA: Jika kita berjalan dari mimbar melalui Bab Siddiq, rumah ini berlokasi setelah tiang ke-5 sejajar dengan Bab Siddiq.
(Segala fakta diatas diambil dari website tersebut tanpa sebarang semakan kesahihannya-harap maklum)
(Segala fakta diatas diambil dari website tersebut tanpa sebarang semakan kesahihannya-harap maklum)
Raudah(lihat gambar ini dan gambar sebenar di n3 yang lepas.)
Pusat Operasi Masjid Nabawi.
Berada di bawah Masjid ,ruang masuknya beberapa meter dari no 17 diatas.Teknoloji yang digunakan adalah dari Jepun,dibawah sana,bilik keselamatan,komputer.,cctv dan kawalan audio visual,serta saluran paip air termasuk air zam zam.Masjid ini mempunyai beberapa unit khas seperti Kesihatan(ada doktor bertugas,Bomba,Keselamatan,Teknikal(ekon/bekalan air,letrik) .Bagi pusat kawalan pendingin hawa,kawalan tenaga eletrik,penyimpanan air zamzam berada diluar Masjid dengan dihubungkan terowong bawah tanah sejauh 7 km,terowong ini melalui bawah kota Madinah dan Wadi al-Aqiq(kami kesempatan melalui nafaq ini).
Gambar 1-Pelan laluan terowong dari MM-kekaki Bukit(tak ingat nama- hehe)
2-Terletak diseberang sana(atas bukit Qasr al-Malik).
3-laluan keTerowong bawah tanah dari Pusat Operasi.
4-Alatan di pusat operasi(Air Zamzam).
Tiada ulasan:
Catat Ulasan